Kamis, November 28, 2013

Trading Strategi : Mencari Sinyal Entry & Exit dengan Commodity Channel Index (CCI)

Monexnews- Commodity Channel Index (CCI) adalah sebuah indikator teknikal yang dikembangkan oleh Donald Lambert dan mulai diperkenalkan pada tahun 1980. CCI merupakan salah satu indikator serba guna yang berfungsi untuk mengidentifikasi tren baru atau suatu kondisi yang ekstrim. Meskipun pada awalnya hanya digunakan untuk mengukur perputaran arah harga komoditi, CCI juga dapat diaplikasikan untuk produk indeks, Exchange Traded Funds(ETFs), saham, ekuitas, surat-surat berharga dan mata uang.
Donald Lambert pertama kali memperkenalkan indikator CCI dalam majalahCommodities pada tahun 1980 (sekarang dikenal dengan Futurez Magazine). Prinsip perhitungan CCI Lambert adalah perbedaan harga umum (pivot point) suatu produk terhadap nilai simple moving average pada periode tersebut, kemudian dibagi nilai deviasi absolut (dalam ulasan teknikal kali ini digunakan 0.015 untuk memberikan angka yang lebih dapat dipegang). Dalam pembacaan nilai CCI-nya, disertakan pula 2 buah garis yang dipakai untuk mengindikasikan level overbought (+100) dan oversold(-100).
Interpretasi CCI Lambert
Trader dan investor pada umumnya menggunakan CCI untuk membantu identifikasi arah balik harga, harga yang ekstrim dan kekuatan tren. Sama seperti hampir semua indikator teknikal, CCI paling baik diaplikasikan bersama dengan analisa indikator teknikal lainnya.
Umumnya CCI bergerak di atas dan di bawah level nol, dengan pergerakan normal pada kisaran +100 sampai dengan -100. Pergerakan di atas level +100 menjadi sinyaloverbought sedangkan pergerakan di bawah level -100 menjadi sinyal oversold. Sama seperti indikator dengan kondisi overbought/oversold, harga berpeluang untuk kembali terkoreksi ke level yang lebih mewakili.
Fokus dari CCI lambert terletak pada pergerakan di atas +100 dan di bawah -100 untuk menjadi sinyal buy dan sell. Hal ini sesuai dengan perhitungan Lambert yaitu bahwa 70-80% pergerakan indikator CCI terjadi di dalam kisaran +100 sampai -100, sedangkan peluang indikator CCI keluar dari level tersebut (yang menjadi sinyal buyatau sell)  hanya berkisar 20-30%. Jika CCI bergerak naik di atas +100, suatu produk dianggap memiliki tren naik yang kuat dan mendapatkan sinyal buy. Posisi ini harus ditutup pada saat indikator CCI kembali ke bawah level +100. Jika CCI bergerak turun di bawah -100, suatu produk dianggap memiliki tren turun yang kuat dan mendapat sinyal sell. Posisi ini harus ditutup ketika indikator CCI kembali ke atas level -100.
Cara Aplikasi lainnya
Sejak penggunaan aslinya dikenal secara umum, banyak pelaku pasar kemudian juga menemukan fungsi CCI sebagai alat untuk mengidentifikasi pembalikan arah. CCI adalah indikator serba guna yang mampu menghasilkan sinyal buy dan sell yang luas, di antaranya:
  1. Sejalan dengan teori Lambert tetapi bertentangan dengan prinsip entry and exit, pergerakan CCI mencapai level overbought dan kembali ke bawah level +100, akan menjadi sinyal sell. Sedangkan jika CCI telah mencapai level oversold dan kembali ke atas level -100, maka menjadi sinyal buy. Untuk memudahkan, maka selanjutnya akan disebut CCI Anti Lambert.
  2. Sama seperti semua oscillator, divergence juga dapat diaplikasikan untuk menambah kekuatan sinyal. Divergence positif di bawah -100 dapat meningkatkan kekuatan sinyal pada saat kembali ke atas level -100. Divergence negatif di atas +100 akan meningkatkan kekuatan sinyal pada saat kembali ke bawah level +100.
  3. Trend line break juga dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal. Trend linedapat digambar dengan menghubungkan peaks (puncak) dan Troughs (lembah). Dari level oversold, penguatan ke atas -100 dan trendline breakout dapat menjadi sinyal bullish. Dari level oversold, pelemahan ke bawah +100 dan penembusantrendline dapat menjadi sinyal bearish.
Pada CCI Lambert tampak jelas bahwa level target take profit dan cut loss adalah sama, dan pada umumnya berada dalam kisaran yang lebih kecil. Sedangkan CCI Anti Lambert tidak memiliki level cut loss yang jelas dan bergerak dalam kisaran yang lebih besar. Walaupun memiliki keunggulan dalam hasil profit yang lebih baik, periode yang dibutuhkan juga lebih lama.
Contoh lebih jelasnya bisa diwakilkan oleh gambar berikut ini. Grafik GBP/USD dipasang pada periode 1 jam. Periode ini dipilih karena miss yang terjadi pada teknikal CCI terbukti lebih jarang dan poin profit-nya dapat diterima.
Sekali lagi, kami ingatkan bahwa setiap transaksi pasti mengandung risiko. Akan sangat bijaksana apabila anda mempersiapkan level risiko yang bisa diterima oleh pribadi anda masing-masing.
Contact Perason : 081289151142 / 25D981A3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua Informasi disini besifat edukasi. bersumber dari link dan website terpercaya. semoga berguna.